Tarekat dan Kultur Perlawanan Islam Indonesia

Main Article Content

Muhammad Azka Fahriza

Abstract

Penelitian ini mengenai tarekat dan kultur perlawanan Islam Indonesia. Dalam sejarah Indonesia sendiri, kita  mengenal peristiwa pemberontakann petani di Cilegon Banten pada 1888 yang dipelopori oleh murid-murid Syaikh Abdul Karim, murid utama pendiri tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah, Syekh Ahmad Katib Sambas. Kemunduran tarekat sebagai lawan tangguh dari kolonialismu juga dipicu oleh sikap para ulama sendiri. Perpindahan penjajah dari Belanda ke Jepang barangkali menjadi penanda paling jelas di sini. Kebijakan politk Pemerintah Pendudukan Jepang yang merangkul para kiai di Jawa, misalnya sukses memadamkan semangat anti kolonial.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Azka Fahriza, M. (2019). Tarekat dan Kultur Perlawanan Islam Indonesia. SIASAT, 4(4), 46-50. https://doi.org/10.33258/siasat.v4i4.10
Section
Articles

References

Encyclopedia of nationalism, Academic Press: 2001 California, USA
Karel A. Steenbrink, Dutch Colonialism and Indonesian Islam: Contacts and Conflicts (trans Jan Steenbrink and Henry Jansen), Radopi: 2006, New York California
Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat (terjemahan Farid Wadjdi dan Rika Ifati), Gading: 2012, Edisi Revisi Cet 1, Yogyakarta
M. C. Ricklefs, Mengislamkan Jawa (Penerjemah FX Dono Sunardi dan Satrio Wahono), Serambi: 2012, Jakarta
Michael Laffan, Sejarah Islam Nusantara (terjemahan Indi Aunullah dan Rini Nurul Badariah), Penerbit Bentang: 2015, Bandung
Peter Carey, Asal Usul Perang Jawa: Pemberontakan Sepoy dan Lukisan Raden Saleh (terjemahan Redaksi Pustaka Azet), Pustaka Azet: 1985, cet.1, Jakarta